Judul: Bumi
Penulis: Tere Liye
Pernerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
440 halaman, 2014 (Cetakan Ketiga)
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.
Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.
Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang.
Jadi setelah membaca Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah, saya jadi kecanduan baca novel Tere Liye yang lain. Bumi ini novel kedua Tere Liye yang saya baca. Novel ini mengangkat tema yang berbeda dari sebelumnya. Kalau sebelumnya bercerita tentang perasaan, kali ini Tere Liye menghadirkan fiksi fantasi yang indah.
Kisah ini berawal dari Raib (biasa dipanggil Ra) yang dari luar tampak seperti remaja 15 tahun kebanyakan. Gak ada yang spesial. Menurut penjelasan, Ra gak cantik (tapi juga gak jelek), gak pinter (kecuali dalam mapel Bahasa Indonesia), dan gak populer. Namun siapa sangka kalau Ra ternyata punya kekuatan yang dirahasiakannya sejak berumur 2 tahun, yang bahkan kedua orangtuanya pun gak tau kalau Ra bisa menghilang. Hilang dalam artian sebenarnya.
Jujur, awal ceritanya sempat bikin saya merasa bosan karena yang diceritain itu-itu doang. Ra sarapan di rumah - pergi ke sekolah - di sekolah belajar - pulang ke rumah - repeat. Ngebosenin. Tapiii entah gimana novel ini selalu bikin saya penasaran. Kalimat-kalimat di akhir babnya selalu bikin saya bertanya-tanya apa yang bakal terjadi di bab selanjutnya. Nih salah satu paragraf di akhir bab:
"Pagi itu aku sungguh tidak tahu, setelah sarapan bersama yang selalu menyenangkan, beberapa jam lagi kejutan itu tiba. Ada yang tahu rahasia besarku, bukan hanya satu, melainkan susul menyusul. Seluruh kehidupanku mendadak berubah seratus delapan puluh derajat. Perang besar siap meletus di Bumi. Aku tidak bergurau."
Anyway, di sekolah Ra punya seorang sahabat bernama Seli. Berbeda dengannya, Seli selalu tampil modis dan percaya diri. Ra juga punya seorang musuh bernama Ali yang penampilannya selau amburadul dengan rambut acak-acakan. Sampai kemudian sebuah peristiwa secara gak sengaja melibatkan mereka bertiga terperangkap di dunia yang bukan Bumi---dunia lain. Rahasia demi rahasia pun terungkap. Ra tentu saja dengan kemampuan invisible-nya, Seli yang ternyata selain mampu menggerakkan benda-benda di sekitarnya, juga bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya (how cool!), dan Ali yang punya otak cerdas bin genius bin brilian. Ali bahkan pernah hampir meledakkan sebuah lab dengan percobaannya saat akan mengikuti olimpiade fisika. Ditambah lagi kekuatannya yang mengejutkan pada akhir novel yang gak bakal saya ceritain. Baca sendiri yak. :p
Overall, this is a really great novel. Dengan gaya bahasa yang begitu apik thas Tere Liye, yang mampu menceritakan hal-hal yang sebenarnya biasa dan sederhana menjadi luar biasa dan bermakna. Di novel ini dijelaskan sebuah teori bahwa kehidupan di semesta memiliki kehidupan dari dunia yang berbeda-beda. Tere Liye menuliskannya sebagai empat klan, yaitu;
Klan Bumi, tempat kita berpijak, yang dianggap sebagai "Makhluk Rendah" atau "Makhluk Tanah" karena paling primitif ilmu pengetahuannya.
Kedua adalah Klan Bulan yang berada tepat di atas Bumi dan memiliki ilmu pengetahuan yang sangat maju.
Ketiga ialah Klan Matahari yang memiliki kemajuan lebih pesat daripada kedua Klan di bawahnya.
Dan terakhir adalah Klan Bintang yang masih bikin saya penasaran bagaimana kehidupan di Klan ini karena penjelasannya gak begitu jelas.
Btw, di novel ini yang menjadi main setting petualangan Ra dan kawan-kawannya adalah Klan Bulan.
Well, saya gak banyak baca novel fantasi lokal, seringnya terjemahan. Tapi novel Bumi ini bener-bener keren. Recommended banget lah pokoknya. Detail setting dan karakternya bikin cerita ini menarik untuk diimajinasikan. Omong-omong, masih banyak pertanyaan di kepala saya tentang klan-klan lain. Semoga lanjutan ceritanya yang berjudul Bulan cepat terbit yaw. Ehehe.
I gave 4 of 5 stars for this book.